DREAM COME TRUE

Blog Yang Bisa Membuat Mimpi Jadi Kenyataan

Jumat, 25 November 2011

mengenal sosol soegeng imam santoso

Meneladani Hoegeng
Judul buku: Hoegeng: Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku
Koruptif Para Pemimpin Bangsa
Penulis: Aris Santoso, Ery Sutrisno, Hasudungan Sirait, Imran
Hasibuan
Penerbit: PT Bentang Pustaka, 2009
Tebal: xvii + 334 halaman
Di Indonesia, hanya ada tiga polisi yang tak mempan disogok:
polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng!
Itu hanya joke di kalangan aktivis antikorupsi. Namun, harus
diakui, dalam situasi sekarang sangat sulit mencari polisi yang
tak mempan disogok, hidup hanya dari gaji, dan setelah
pensiun tidak berbisnis.
Bahkan jenderal polisi yang dianggap bersih sekali pun
hidupnya cukup mewah. Bandingkan dengan Hoegeng Iman
Santosa.
Saat menjadi Kapolri, Hoegeng tetap hidup sederhana.
Rumahnya tak dijaga oleh pengawal, dan tak ada perabotan
mewah di dalamnya.
Setelah dicopot oleh Presiden Soeharto, dia menolak di-
dubes-kan. Hidup hanya dari pensiun, tanpa punya rumah
dan mobil pribadi.
Tak sampai hati melihat hidupnya yang teramat sederhana,
akhirnya para sejawatnya di Polri urunan untuk
membelikannya mobil. Sedangkan rumah yang selama ini
ditempatinya, dibeli dari pemiliknya oleh Mabes Polri, untuk
kemudian dihibahkan ke Hoegeng.
Diterbitkan dalam rangka pemberian Hoegeng Award, buku ini
memuat perjalanan hidup Hoegeng, serta pandangan
pimpinan Polri, sahabat, anak, dan tokoh masyarakat atas
teladan dan kepemimpinan pria asal Pekalongan itu.
Sebelumnya, pada 1994 telah terbit biografi Hoegeng yang
ditulis Ramadhan K.H. dan Abrar Yusra. Namun biografi ini
hanya menulis kehidupan Hoegeng hingga berhenti dari
Kapolri pada 1971. Sementara aktivitasnya setelah pensiun,
seperti bergabung dengan grup musik Hawaian Seniors di
TVRI, dan aktif di Petisi 50, tidak dibahas.
Sosok langka seperti Hoegeng sangat pantas untuk diteladani.
Namun jangan sampai terjebak untuk mengultuskannya.
Di mata Satjipto Rahardjo, Hoegeng adalah manusia biasa
dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kehadirannya di
tengah masyarakat, menurut Satjipto, menjadi sangat
penting karena sikap dan perilakunya sebagai “manusia polisi”
atau “polisi yang manusia” pantas diteladani oleh para polisi
Indonesia masa depan, yaitu polisi yang autentik, profesional
dan sipil. (hal 283)
Sebagai pejabat tinggi yang pernah menduduki berbagai
jabatan penting di lingkungan Polri, imigrasi, bea cukai, dan
pajak, Hoegeng tidak hanya bersih untuk dirinya sendiri,
tetapi juga berusaha melakukan perubahan di lingkungan
tempat kerjanya agar menjadi lingkungan yang benar-benar
bersih.
Dalam penilaian Teten Masduki, tidak sedikit orang bersih
dalam tubuh pemerintahan sekarang. Tetapi mereka tidak
menebarkan inspirasi dan motivasi bagi perubahan kolektif
untuk melakukan perubahan, seperti yang telah dilakukan
Hoegeng. (hal 331)
Dalam situasi sekarang, bukan hanya aparat pemerintah
yang rentan korupsi yang harus meneladani Hoegeng. Tapi
para pejuang antikorupsi, dan siapa saja yang terlibat dalam
pemberantasan korupsi, juga harus membaca kembali
sejarah hidup mantan Kapolri itu. Kenapa?
Sebab Hoegeng bukan saja figur antikorupsi, namun dia juga
figur yang bersih dari berbagai skandal yang disebabkan
perburuan harta, takhta, dan wanita.
Bandingkan dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) yang kini jadi sorotan publik karena kesandung kasus
yang, konon, disebabkan skandal asmara.
Ini harus jadi keprihatinan kita bersama karena tidak
sepantasnya figur yang dipercaya rakyat untuk memberantas
korupsi terlibat skandal memalukan seperti itu.
Meneladani Hoegeng
Judul buku: Hoegeng: Oase Menyejukkan di Tengah Perilaku
Koruptif Para Pemimpin Bangsa
Penulis: Aris Santoso, Ery Sutrisno, Hasudungan Sirait, Imran
Hasibuan
Penerbit: PT Bentang Pustaka, 2009
Tebal: xvii + 334 halaman
Di Indonesia, hanya ada tiga polisi yang tak mempan disogok:
polisi tidur, patung polisi, dan Hoegeng!
Itu hanya joke di kalangan aktivis antikorupsi. Namun, harus
diakui, dalam situasi sekarang sangat sulit mencari polisi yang
tak mempan disogok, hidup hanya dari gaji, dan setelah
pensiun tidak berbisnis.
Bahkan jenderal polisi yang dianggap bersih sekali pun
hidupnya cukup mewah. Bandingkan dengan Hoegeng Iman
Santosa.
Saat menjadi Kapolri, Hoegeng tetap hidup sederhana.
Rumahnya tak dijaga oleh pengawal, dan tak ada perabotan
mewah di dalamnya.
Setelah dicopot oleh Presiden Soeharto, dia menolak di-
dubes-kan. Hidup hanya dari pensiun, tanpa punya rumah
dan mobil pribadi.
Tak sampai hati melihat hidupnya yang teramat sederhana,
akhirnya para sejawatnya di Polri urunan untuk
membelikannya mobil. Sedangkan rumah yang selama ini
ditempatinya, dibeli dari pemiliknya oleh Mabes Polri, untuk
kemudian dihibahkan ke Hoegeng.
Diterbitkan dalam rangka pemberian Hoegeng Award, buku ini
memuat perjalanan hidup Hoegeng, serta pandangan
pimpinan Polri, sahabat, anak, dan tokoh masyarakat atas
teladan dan kepemimpinan pria asal Pekalongan itu.
Sebelumnya, pada 1994 telah terbit biografi Hoegeng yang
ditulis Ramadhan K.H. dan Abrar Yusra. Namun biografi ini
hanya menulis kehidupan Hoegeng hingga berhenti dari
Kapolri pada 1971. Sementara aktivitasnya setelah pensiun,
seperti bergabung dengan grup musik Hawaian Seniors di
TVRI, dan aktif di Petisi 50, tidak dibahas.
Sosok langka seperti Hoegeng sangat pantas untuk diteladani.
Namun jangan sampai terjebak untuk mengultuskannya.
Di mata Satjipto Rahardjo, Hoegeng adalah manusia biasa
dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Kehadirannya di
tengah masyarakat, menurut Satjipto, menjadi sangat
penting karena sikap dan perilakunya sebagai “manusia polisi”
atau “polisi yang manusia” pantas diteladani oleh para polisi
Indonesia masa depan, yaitu polisi yang autentik, profesional
dan sipil. (hal 283)
Sebagai pejabat tinggi yang pernah menduduki berbagai
jabatan penting di lingkungan Polri, imigrasi, bea cukai, dan
pajak, Hoegeng tidak hanya bersih untuk dirinya sendiri,
tetapi juga berusaha melakukan perubahan di lingkungan
tempat kerjanya agar menjadi lingkungan yang benar-benar
bersih.
Dalam penilaian Teten Masduki, tidak sedikit orang bersih
dalam tubuh pemerintahan sekarang. Tetapi mereka tidak
menebarkan inspirasi dan motivasi bagi perubahan kolektif
untuk melakukan perubahan, seperti yang telah dilakukan
Hoegeng. (hal 331)
Dalam situasi sekarang, bukan hanya aparat pemerintah
yang rentan korupsi yang harus meneladani Hoegeng. Tapi
para pejuang antikorupsi, dan siapa saja yang terlibat dalam
pemberantasan korupsi, juga harus membaca kembali
sejarah hidup mantan Kapolri itu. Kenapa?
Sebab Hoegeng bukan saja figur antikorupsi, namun dia juga
figur yang bersih dari berbagai skandal yang disebabkan
perburuan harta, takhta, dan wanita.
Bandingkan dengan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) yang kini jadi sorotan publik karena kesandung kasus
yang, konon, disebabkan skandal asmara.
Ini harus jadi keprihatinan kita bersama karena tidak
sepantasnya figur yang dipercaya rakyat untuk memberantas
korupsi terlibat skandal memalukan seperti itu.

biografi jendral hugeng imam santoso

Hoegeng lahir 14
Oktober 1921 di Pekalongan. Ayahnya jaksa. Setelah sekolah di
HIS dan MULO Pekalongan dia belajar di AMS A Yogya, bagian
Klasik Barat. Ketika itulah saya kenal pertama kali dengan
Hoegeng sebagai kakak kelas kami bertiga, yaitu Usmar Ismail
(Bapak Perfilman Nasional), S Tasrif (Ketua Persatuan Advokat
Indonesia), dan saya. Bila kelas kami bertanding bisbol dengan
wasit guru olahraga Schiffers, saya bermain sebagai pitcher tim
kelas dan Hoegeng sebagai pemain stop. Soedarpo
Sastrosatomo (pengusaha perkapalan Samoedera Indonesia),
yang ketika itu pelajar AMS B Yogya,
bercerita tentang sebuah rumah kos di Ngupasan. Di sana
tinggal beberapa anak liar (wilde jongens), seperti Imam
Pamoedjo dan Hoegeng. Mereka membentuk sebuah band
Hawaian. Dengan musik Hawaian, Hoegeng bermain di Sositet,
di Radio Mataram, di NIROM, untuk mendapat tambahan
karena ayahnya hanya mengirimkan 7,50 gulden per bulan.
SETAMAT AMS A, Hoegeng menjadi mahasiswa Sekolah
Hukum Tinggi (Rachts Hoge School/RHS) Batavia. Dalam
perkumpulan mahasiswa USI (Unitas Studiorum
Indonesiensis), dia berkenalan baik dengan sesama mahasiswa,
Soebadio Sastrosatomo, Hamid Algadri, Chaerul Saleh,
Soedjatmoko, Soedarpo Sastrosatomo, dan Subandrio. Karena
perang pecah, studi Hoegeng terkapar. Di zaman pendudukan
Jepang, dia masuk Sekolah Polisi Sukabumi dan setelah
Republik Indonesia berdiri dia terus berkutat di dunia kepolisian.
Bulan Februari 1947, sebagai Pemimpin Redaksi Siasat
saya diajak RS Soekanto, Kepala Kepolisian Negara,
mengunjungi Sekolah Polisi Negara Bagian Tinggi (kelak
berganti nama jadi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian) di
Mertoyudan dekat Magelang, dan di sana bertemu dengan
staf pengajarnya, antara lain Prof Dr Mr Soepomo, Prof Mr
Soenario Kolopaking, Prof Mr Djoko Soetono, Prof Dr Priyono,
juga dengan mahasiswanya, antara lain Hoegeng-kenalan lama
dari AMS A Yogya.
Karier Hoegeng berkembang. Dikirim belajar ke Amerika
Serikat, ditugaskan di Jawa Timur, tahun 1956 diangkat sebagai
Kepala Reserse dan Kriminal Sumatera Utara di Medan yang
“kesohor” sebagai tempat pedagang Tionghoa punya hobi
menyuap pejabat-pejabat. Namun, Hoegeng tidak bisa disuap.
Di tengah dunia judi, smokkel, korupsi, dan rayuan wanita
cantik, dia kokoh sebagai polisi yang jujur dan lurus, an honest
and straight cop.
PADA awal 1960 Hoegeng diangkat sebagai Kepala Direktorat
Reskrim Mabes Polisi, tetapi dibatalkan, lalu ditarik ke Mabak.
Mengapa sampai begitu? Dalam buku Polisi: Idaman dan
Kenyataan oleh Abrar Yusra dan Ramadhan KH (1993),
Hoegeng bercerita pembatalan itu
karena ada yang melaporkan kepada Bung Karno (BK) bahwa
Hoegeng anggota Partai Sosialis Indonesia (PSI).
Dia menemui BK di Istana untuk menjernihkan persoalan.
BK bilang, “Tapi kamu kan kenal Soedjatmoko, Soebadio
Sastrosatomo, PSI toh?” “Lha, iya kenal, wong kita satu
sekolah kok, AMS A Yogya dan RHS. Tapi saya tak masuk
PSI kok, boleh periksa.” BK menatap saya, lalu ketawa.
“Beres, beres kalau begitu,” kata BK (halaman 248).
Hoegeng diangkat sebagai Kepala Jawatan Imigrasi dan
dalam Kabinet Seratus Menteri sebagai Menteri Negara
Urusan Iuran.
Tahun 1968 Presiden Soeharto mengangkat Hoegeng sebagai
Kepala Polri menggantikan Soetjipto Yudodihardjo. Masa itu
kasus penyelundupan merajalela. Yang terkenal ialah kasus
penyelundupan mobil mewah yang didalangi Robby Tjahyadi
atau Sie Tjie It. Tahun 1969 penyelundupan tersebut dideteksi
polisi. September 1971 Hoegeng mengumumkan kepada
masyarakat tentang usahanya yang berhasil membekuk
penyelundupan
mobil mewah lewat Pelabuhan Tanjung Priok. Mobil-mobil itu
dimasukkan dengan perlindungan tentara, dan dilaporkan Ibu
Tien terlibat pula.
Hoegeng bukannya diberi pujian, melainkan beberapa hari
kemudian dia dipecat sebagai Kepala Polri. Sebelum itu
Hoegeng mendapat tawaran untuk menjabat sebagai Duta
Besar di Belgia melalui Menhankam Jenderal M Panggabean.
Dalam buku yang ditulis Ramadhan KH diceritakan Hoegeng
masih dipanggil Soeharto. “Lho bagaimana, Mas, mengenai
soal Dubes itu?” tanya Soeharto. “Saya tak bersedia jadi dubes,
Pak,” jawab saya. “Tapi, tugas apa pun di Indonesia, akan saya
terima.” Presiden bilang, “Di Indonesia tak ada lagi lowongan,
Mas Hoegeng.” Maka saya pun langsung nyeletuk, “Kalau
begitu, saya keluar saja.” Mendengar itu ia diam. Saya juga
diam. Mau ngomong apa lagi? Setelah kurang lebih setengah
jam pertemuan, saya pun pamit, kata Hoegeng.
Ketika Rapat Pimpinan ABRI di Pekanbaru, 27 Maret 1980,
Presiden Soeharto yang berbicara tanpa teks yang telah
disiapkan mengatakan, ABRI harus memilih sebagai
mitranya mereka yang membela Pancasila dan UUD 1945.
Tiga minggu kemudian pada HUT Kopassandha, beberapa
orang sipil seperti Mohammad Natsir, Burhanuddin
Harahap, dan Syafruddin Prawiranegara berkumpul untuk
menyusun sebuah petisi yang disampaikan kepada DPR, 13
Mei 1980. Lahirlah Petisi 50 yang mengkritik Soeharto
karena menafsirkan Pancasila begitu sempit dan
mempromosikan kerja sama ABRI dengan Golkar, sedangkan
seharusnya ABRI ada di atas semua partai.
Petisi 50 menimbulkan amarah Soeharto. Orang yang dicap
sebagai Petisi 50 menjadi non-person, dipencilkan dari
arus pergaulan sosial.
MAS Hoegeng, yang tadinya ikut dalam band Hawaian Seniors
yang biasa bermain di TVRI dan Radio Elshinta dan digemari
publik, gara-gara menandatangani Petisi 50 harus
menghentikan siaran. Ucapannya pada akhir siaran Aloha tidak
terdengar lagi. Lagu-lagu yang didendangkan, seperti Hawaii
Calls, On The Beach of Waikiki, I’m in The Mood for Love,
menjadi sunyi senyap.
Ketika dia tinggal di Jalan Mohammad Yamin 8 dan saya lewat
di depannya pagi-pagi sedang olahraga jalan kaki, Hoegeng
duduk di sana, lalu kami bercakap-cakap, kadang-kadang
mengutip beberapa strofe dari buku Ovidius berbahasa Latin
karena kami di AMS A Yogya pernah menjadi latinist.
Setelah dia pindah rumah ke kawasan Depok, kontak kian
berkurang. Masih bertemu juga jika ada pertemuan berkala
anggota-anggota Arga Bagya, yaitu alumni AMS Yogya yang
masih hidup. Namun, setelah kena stroke Hoegeng makin
merosot kesehatannya. Dulu masih sering berjumpa waktu
shalat Tarawih di bulan Ramadhan di Masjid Sunda Kelapa,
kemudian itu pun terputus.
Akhirnya datanglah saat berpisah dengan Mas Hoegeng buat
selama-lamanya. Dia tutup usia dan dikebumikan di Parung
Raya, Bogor. Banyak handai tolan datang takziah di rumah
duka. Berpisah secara fisik, tetapi tidak dalam batin. Hoegeng
Iman Santoso akan dikenang terus sebagai putra Indonesia
yang turut berjuang untuk Indonesia Merdeka, manusia yang
jujur, adil, setia pada prinsip etik yang dianutnya. Semoga
Tuhan menerima arwah Mas Hoegeng di sisi-Nya.

Jumat, 04 Maret 2011

WIRDUL LATHIF (الوِرْدُ اْللَطِيف )




Wirdul Lathif adalah salah satu daripada susunan wirid dan zikir oleh Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Selalunya ia dibaca berseorangan pada waktu pagi dan petang. Seperti karangannya yang lain, Imam Abdullah Haddad menguatkan zikir ini dengan ayat-ayat Al-Quran dan Hadis.

Dengan tulisannya yang senang difahami, pendek dan tepat, beliau menyusun ayat-ayat Al-Quran dan Hadis sebagai zikir yang menggambarkan kebesaran Allah. Dinamakan Wirdul Lathif (wirid ringan) sebab ia senang dibaca dan senang dirasakan dihati kita. Juga sebab ia tidak begitu panjang seperti wirid yang besarnya, iaitu Wirdul Kabir.

Karangan dan bacaan Wirdul Lathif disini ialah seperti yang dianjurkan oleh pengikut-pengikut, murid-murid dan muslimin di negeri Arab, Semenanjung Asia dan Afrika, dari keturunan Al-Haddad, Munsib-munsibnya di maqam Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim (Hadhramaut di Yaman).

Imam Alawi bin Ahmad bin Hassan Al-Haddad, anak kepada cucu beliau telah menyusun wirid ini dengan mengurangkan jumlah bacaan tasbih dan tahmid. Perulangan tasbih dan tahmid dikurangkan kepada 3 dan ditambah satu ayat untuk gantinya.

Sepertimana Firman Allah di Surah Al-Baqarah (Ayat 286), yang bermaksud:

"Allah tidak akan memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya"

Diriwayatkan oleh Anas R.A katanya, Rasulullah SAW telah masuk masjid dan baginda mendapati ada seutas tali yang direntangkan antara 2 tiang. Lalu Baginda bertanya

"Tali apakah ini?" dan para sahabat menjawab: "Tali ini digunakan oleh Zainab untuk sembahyang, apabila dia merasa malas atau keletihan, maka dia akan berpegang pada tali tersebut.".

Rasulullah SAW bersabda lagi "Lepaskanlah tali tersebut, seseorang dari kamu hendaklah bersembahyang dengan keupayaan yang ada pada dirinya, apabila dia malas atau letih maka hendaklah dia berhenti"

Zainab memang sudah terkenal seorang yang kukuh imannya. Kemudian Rasulullah SAW bertanya kepada Zainab jikalau dia mahu belajar satu zikir yang berpahala serupa dengan membaca bilangan zikir-zikir ini. Dan Baginda pun bersabda "Tamabahkan kalimah 'seberapa banyak ciptaanNYA' kepada setiap tasbih, taslim dan tahmid."

Sudah tentulah lebih baik jikalau kita ada masa dan tenaga untuk membaca wirid ini dengan sepenuhnya. InsyaAllah, semoga Allah akan memberi taufiq dan hidayat dan merahmati Imam Al-Habib kita serta memimpin kita ke jalan yang benar.

قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. (ثلاثا)
1. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah Yang menjadi tumpuan segala permohonan; Ia tidak beranak, dan Ia pula tidak diperanakkan; Dan tidak ada sesiapapun yang sebanding dengan-Nya. Surah Al-Ikhlas (3X)

Dari Imam Bukhari, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-khudri; seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid. Pada keesokan paginya dia datang kepada Rasulullah s.a.w. dan sampaikan perkara itu kepadanya sebab dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah s.a.w berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, surah itu seperti sepertiga al Quran!”
Dari Al-Muwatta', diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah s.a.w, lalu baginda mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas. Baginda berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya Rasulallah?” Baginda menjawab, “Syurga” (Wajiblah syurga bagi si pembaca itu).

2. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَـرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَـرِّ النَّـفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ. (ثلاثا)
2. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, daripada kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; dan daripada kejahatan malam apabila ia gelap gelita; dan daripada (ahli-ahli sihir) yang menghembus pada simpulan-simpulan ikatan; dan daripada kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”. Surah Al-Falaq (3X)

Diriwayatkan daripada Aisyah r.a katanya: Rasulullah s.a.w biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarga baginda yang sakit, baginda menyemburnya dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika baginda menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat, aku juga menyemburkan baginda dan mengusap baginda dengan tangan baginda sendiri, kerana tangan baginda tentu lebih banyak berkatnya daripada tanganku..

3. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ.
قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ. (ثلاثا)
3. Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia, Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia”. Surah An-Nas (3X)

Dari Tirmidhi diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Nabi Muhammad s.a.w selalu meminta perlindungan daripada kejahatan jin dan perbuatan hasad manusia. Apabila surah al-falaq dan an-nas turun, baginda ketepikan yang lain dan membaca ayat-ayat ini sahaja.

4. رَبِّ أَعُوذُ بِـكَ مِنْ هَمَـزَاتِ الشَّيَـاطِينِ، وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُـرُونِ. (ثلاثا)
4. Ya Tuhanku, aku berlindung dengan-Mu dari bisikan-bisikan syaitan. Dan aku berlindung pula dengan-Mu ya Tuhanku dari kedatangan mereka kepadaku. (3X)
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 97-98

5. أَ فَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاَ وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لاَ تُرْجَعُـوْنَ.
5. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja, dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 115

6. فَتَعَالَى اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ.
6. Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya - Tidak ada Tuhan Selain Dia - Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang Agong.
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 116


7. وَ مَنْ يَدْعُ مَعَ اللهِ إِلَهاً آخَرَ لاَ بُرْهَانَ لَهُ بِـهِ، فَإِنَّمَا حِسَـابُهُ، عِنْدَ رَبّـِهِ، إِنَّـهُ لاَ يُفْلِحُ الْكَافِـرُوْنَ.
7. Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tidak beruntung.
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 117


8. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
8. Dan katakanlah: Ya Tuhanku berilah ampunan dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat yang paling baik!
Surah 23: Al-Mu’minun Ayat 118


9. فَسُبْحَانَ اللهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ.
9. Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 17


10. وَلَهُ الْحَمْدُ فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَعَشِيًّا وَحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ.
10. Dan bagiNyalah segala puji di langit dan bumi, dan di waktu petang dan di waktu kamu berada di waktu dhuhur.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 18


11. يُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَيُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَيُحْيِ الأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَ.
11. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya: dan seperti itulah kamu dikeluarkan dari kubur.
Surah 30: Ar-Rum Ayat 19
12. أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم.ِ (ثلاثا)
12. Aku berlindung dengan Allah Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui dari bisikan syaitan yang terkutuk. (3X)
Dari Abu Daud diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; “Apabila Rasulullah s.a.w. sembahyang tahajjud, selepas beliau bertakbir, baginda membaca: “Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar dan Lailaha illallah, tiga kali kemudian beliau mengucap: “Aku berlindung dengan Allah, Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui dari bisikan syaitan yang terkutuk, dari bisikannya, godaannya dan ludahnya.

13. لَوْ أَنْزَلْنَـا هَذَا الْقُرْآنَ عَلَى جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًـا مُتَصَدِّعًا مِنْ خَشْيَةِ اللهِ، وَتِلْكَ الْأَمْثَالُ نَضْرِبُهَا لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ.
13. Kalau sekiranya Kami menurunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-pecah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 21


14. هُوَ اللهُ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهاَدَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيْمُ
14. Dialah Allah Yang Tiada Tuhan selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 22

15. هُوَ اللهُ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلاَمُ الْمُؤْمِـنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ، سُبْحَانَ اللهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ.
15. Dialah Allah Yang Tiada Tuhan Selain Dia; Raja Yang Maha Suci; Yang Maha Sejahtera; Yang Mengurniakan keamanan; Yang Maha Memelihara; Yang Maha Perkasa; Yang Maha Kuasa; Yang Memeliki Segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Surah 59: Al-Hashr Ayat 23


16. هُوَ اللهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ، لَهُ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى، يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيمُ.
16. Dialah Allah Yang Menciptakan; Yang Mengadakan; Yang Membentuk Rupa; Yang Mempunyai sifat-sifat yang baik; Bertasbihlah kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi; dan Dia-lah Yang Maha Perkasa Lagi Maha Bijaksana. Surah 59: Al-Hashr Ayat 24
17. سَلاَمٌ عَلَى نُوْحٍ فِي الْعَالَمِيْنَ.
17. Kesejahteraan dilimpahkan atas Nuh di seluruh alam. Surah 37:Al-Saffat Ayat 79
18. إِنَّا كَذَلِكَ نُجْزِي الْمُحْسِنِيْنَ.
18. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Surah 37:Al-Saffat Ayat 80

19. إِنَّهُ مِنْ عِبَادِنَا الْمُؤْمِنِيْنَ.
19. Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba-hamba Kami yang beriman. Surah 37:Al-Saffat Ayat 81
20. أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. (ثلاثا)
20. Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhlukNya. (3X)
Dari Abu Dawud dan Tirmidhi, Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesiapa yang membaca doa ini tiga kali, tiada apa-apa malapetaka akan terjatuh atasnya.”
21. بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ أسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. (ثلاثا)
21. Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tak satu pun, yang di bumi mahupun di langit dapat memberi bencana dan Ia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X)
Dari Ibn Hibban; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Hamba-hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang, tiada kesakitan apa jua akan di alaminya.”


22. الَّلهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ مِنْكَ فِي نِعْمَةٍ وَعَافِيَةٍ وَسِتْرٍ، فَأَتْمِمْ نِعْمَتَكَ عَلَيَّ وَعَافِيَتَكَ وَسِتْرَكَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. (ثلاثا)
22. Ya Allah, sesungguhnya aku telah mendapatkan kurnia, kesehatan serta perlindungan daripada-Mu di pagi hari ini, maka sempurnakan kurnia kesihatan serta perlindungan-Mu padaku di dunia dan akhirat. (3X)

23. اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ. (أربعا)
23. Ya Allah, di pagi hari ini aku mengambil-Mu sebagai saksi, begitu pun para pemikul ‘Arsy-Mu, para malaikat-Mu dan seluruh makhluk-Mu, bahawa Engkaulah Tuhan, tiada Tuhan selain Engkau, Tunggal tiada sekutu, dan bahawa Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu. (4X) (Sila rujuk ke-31)

24. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْداً يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. (ثلاثا)
24. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam, pujian yang memadai nikmat-nikmat-Nya dan mencukupi penambahanNya. (3X)
25. آمَنْتُ بِاللهِ العَظِيْمِ، وَكَفَرْتُ بِالْجِبْتِ وَالطَّاغُوْتِ، وَاسْتَمْسَكْتُ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى، لاَ اَنْفِصَامَ لَهاَ، وَاللهُ سَمِيْعٌ عَلِيمٌ. (ثلاثا)
25. Aku beriman kepada Allah Yang Maha Agung dan ingkar terhadap sembahan selain Allah, kejahatan dan thoghut (segala yang disekutukan dengan Allah), dan aku berpegang dengan tali yang kukuh yang tidak akan terputus. Dan Allah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui. (3X) Surah Al-Baqarah Ayat 256;
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Salam, yang menceritakan satu peristiwanya kepada Rasulullah s.a.w. lalu baginda berkata, “Syurga itu Islam, dan berpeganglah Pegangan Yang Teguh (urwat al-wuthqa) supaya kamu sentiasa menjadi seorang Muslim sampai kamu mati.”


26. رَضِيْتُ بِاللهِ رَبـًّا، وَ بِالإِسْلاَمِ دِيْنـًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُولاً. (ثلاثا)
26. Aku ridha Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad s.a.w. sebagai Nabi dan rasul. (3X)
Dari Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad s.a.w bersabda: “Sesiapa berdoa setiap pagi dan petang dengan doa ini akan masuk ke syurga.” Surah 3: Ali-Imran Ayat 19: Sesungguhnya ugama (yang benar dan diredai) di sisi Allah ialah Islam.
27. حَسْـبِيَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَ هُـوَ عَلَيْـهِ تَـوَكَّلْتُ وَهُـوَ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْـمِ. (سبعاً)
27. Cukuplah Allah sebagai pelindungku; tiada Tuhan melainkan Dia, kepada-Nya aku bertawakal, dan Dialah Penguasa Arasy yang agung. (7X) Surah 9 al-Tawbah Ayat 129. Dari Tirmidhi, diriwayatkan daripada Abu Sa’id al-Khudri; Rasulullah s.a.w. bersabda, “Bagaimana saya hendak rehat sedangkan tiupan telah sedia di mulutnya, membuka telinganya dan tunduk kepalanya, menunggu arahan untuk meniup? Ditanya lagi, apa pula arahan baginda, “Cukuplah Allah sebagai pelindungku dan Dia lah sebaik-baik penjaga.”
28. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. (عَشرًا)
28. Ya Allah, limpahkanlah selawat dan salam-Mu ke atas penghulu kami Muhammad serta keluarga dan sahabat-sahabatnya. (10X)
Dari Muslim, diriwayatkan daripada Abdullah bin Amr bin Al ’As: Rasullulah s.a.w. bersabda: “Sesiapa meminta Allah berselawat kepadaku, Allah akan membalas keatasnya dengan sepuluh kali selawat.”
Surah 33; Al-Ahzab, Ayat 56: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya berselawat (memberi segala penghormatan dan kebaikan) kepada Nabi (Muhammad s.a.w); wahai orang-orang yang beriman berselawatlah kamu kepadanya serta ucapkanlah salam sejahtera dengan penghormatan yang sepenuhnya..”


29. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فُجَاءَةِ الْخَيْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فُجَاءَةِ الشَّرِّ.
29. Ya Allah aku bermohon kepada-Mu untuk kebaikan yang tidak disangka; dan aku berlindung dengan-Mu daripada bencana yang mengejut. (Sila rujuk Hadith Per. 31)

30. اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ، وَ أَناَ عَبْدُكَ، وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ.
30. Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan daku dan aku ini adalah hamba-Mu dan aku akan menuruti titah dan amanat-Mu sekuat tenagaku.
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Shaddad ibn Aws; Rasulullah s.a.w. bersabda, “Sebaik-baiknya cara memohon ampunan dari Allah ialah: “Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau; Engkau ciptakan daku dan aku ini adalah hamba-Mu dan aku akan menuruti titah dan amanat-Mu sekuat tenagaku tanpa soal. Aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah daku, kerana tak ada yang mampu mengampuni dosa itu selainkan Engkau.” Rasulullah s.a.w bersambung lagi... (Sila rujuk Hadith Per. 31 dibawah)
31. أَعُوْذُ بِـكَ مِنْ شَرِّ مـَا صَنَعْـتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فاَغْفِرْ لِيْ، فَاِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
31. Aku berlindung dengan-Mu dari hal-hal buruk yang Engkau ciptakan, dan aku mengakui nikmat kurnia-Mu kepadaku, serta mengakui dosaku, maka ampunilah daku, kerana tak ada yang mampu mengampuni dosa itu selainkan Engkau.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Buraydah ibn Hasib; Rasullulah s.a.w. bersabda: Kalau sesipa katakan di waktu pagi dan petang,: “ Ya Allah! Engkaulah Tuhanku; tiada tuhan selain-Mu, Engkau Penciptaku, aku hamba-Mu, dan aku berpegang dengan tali yang kokoh yang tidak akan putus; Aku berlindung dari perkara buruk yang aku telah lakukan; aku mengakui nikmat-Mu serta dosaku; ampunilah aku sebab tiada yang mampu mengampuni selainkan Engkau.”, dan jika dia mati pada hari atau malam itu, dia akan masuk syurga.
32. اَللَّهُـمَّ أَنْتَ رَبِّيْ، لاَ اِلَهَ إلاَّ أَنْتَ، عَلَيْكَ تَوَكَّلْـتُ، وَأَنْتَ رَبُّ الْعَـرْشِ الْعَظِيْـمِ.
32. Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada tuhan selain Engkau, hanya kepada Engkau aku berserah diri, dan Engkaulah Tuhan yang mempunyai Keagungan.
Dari Bukhari, diriwayatkan oleh Abdullah ibn Abbas; Rasullulah s.a.w. apabila dimasa kesusahan berdoa dengan membaca: “Tiada yang berhak disembah melainkan Allah, Maha Sejahtera, Maha Kuasa. Tiada yang berhak disembah selain Allah, Tuhan senanjung syurga dan dunia, Raja Yang Agung.”
33. مَا شَاءَ اللهُ كَـانَ، وَمَا لَمْ يَشَأْ لَـمْ يَكُنْ، وَلاَ حَـوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ.
33. Apa yang dikehendaki Allah pasti akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki tidak akan terjadi, Tiada daya dan tiada kekuatan tanpa pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar (Rujuk Keterangan di Per: 54)
34. اَعْلَـمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْـرٌ، وَاَنَّ اللهَ قَدْ أَحَـاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًـا.
34. Aku mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesungguhnya Allah tetap meliputi ilmu-Nya atas tiap-tiap sesuatu.
Surah 65: Al Talaq Ayat 12

35. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِـكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ كُـلِّ دَابَّـةٍ أَنْتَ آخِـذٌ بِنَا صِيَتِهاَ، إِنَّ رَبِيِّ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. *
35. Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu dari kejahatan diriku sendiri, dan dari kejahatan segala yang melata yang ubun-ubunnya berada dalam genggaman-Mu, sesungguhnya Tuhanku selalu berada di atas jalan yang lurus.
36. يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ، بِرَحْمَتِكَ اَسْتَغِيْثُ، وَمِنْ عَذَابِكَ أَسْتَجِيْرُ.
36. Ya Allah, Yang Hidup, Tuhan Yang Berdiri Sendiri, aku memohon pertolongan dengan kasih sayang-Mu, dan aku memohon perlindungan daripada siksa-Mu.
37. أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَي نَفْسِيْ وَلاَ إِلَى أَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ طَرْفَةَ عَيْنٍ.
37. Berilah kepadaku kebaikan dalam semua permasaalahanku, janganlah Engkau menyerahkan daku kepada diriku sendiri, dan jangan juga kepada salah seorang pun daripada makhluk-Mu walau sekelip mata sekalipun.
38. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ.
38. Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu daripada keluh kesah dan kesedihan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada bebanan hutang dan daripada paksaan manusia.
Dari Bukhari, diriwayatkan daripada Anas ibn Malik; apabila Rasulullah s.a.w., berhenti untuk berehat; saya dengar baginda berdoa: “Ya Allah, aku berlindung dengan-Mu daripada keluh kesah dan kesedihan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung dengan-Mu daripada bebanan hutang dan daripada paksaan manusia"

39. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ، فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ.
39. Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu kesejahteraan di dunia dan akhirat.
40. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَـافِيَةَ، وَالْمَعَافاَةَ الدَّائِمَةَ، فِي دِيْنِيْ وَدُنْياَيَ وَأَهْلِيْ وَماَلِيْ.
40. Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu pengampunan dan kesejahteraan serta perlindungan yang abadi dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan daripada Abdullah ibn Umar; Rasulullah s.a.w. selalu mengucapkan doa ini di waktu pagi dan petang: “Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu kesejahteraan di dunia dan akhirat. Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu pengampunan dan kesejahteraan serta perlindungan yang abadi dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah segala ke’aibanku, dan amankanlah ketakutanku. Ya Allah, peliharalah daku dari malapetaka yang datang dari depanku dan dari belakangku, dan dari kananku dan dari kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu agar jangan ditipu dari bawahku (tanpa disedari).)

41. اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ.
41. Ya Allah, tutupilah segala ke’aibanku, dan amankanlah ketakutanku. (Sila rujuk Hadith Per: 40)

42. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِماَلِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتاَلَ مِنْ تَحْتِيْ. *
42. Ya Allah, peliharalah daku dari malapetaka yang datang dari depan dan belakangku, dan dari kanan dan kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dengan keagungan-Mu agar jangan ditipu dari bawahku (tanpa disedari). (Sila rujuk Hadith Per: 40)

43. اَللَّهُـمَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِـيْ، وَأَنْتَ تَهْدِيْنِـيْ، وَأَنْتَ تُطْعِمُنِـيْ وَأَنْتَ تَسْقِيْنِـيْ، وَأَنْتَ تُمِيْتُنِـي، وَأَنْتَ تُحْيِيْنِـيْ.
43. Ya Allah, Engkaulah yang menciptakan daku, memberikan petunjuk kepadaku, memberi makanan padaku, memberikan minuman kepadaku, mematikan daku, dan membangkitkan daku semula.
Dari Muslim, diriwayatkan oleh Miqdad, Rasulullah s.a.w bersabda, “Allah, memberiku makanan, memberiku minuman,” setelah baginda dapati susunya telah di minum oleh seorang.

44. أَصْبَحْناَ عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ، وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّناَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْراَهِيْمَ حَنِيْفاً مُسْلِماً، وَماَ كاَنَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. *
44. Kami berada pada pagi ini dengan fitrah beragama Islam, di atas kalimah ikhlas, dengan agama Nabi kami Muhammad s.a.w dan agama bapa kami Ibrahim a.s. yang lurus dan berserah diri (kepada Allah), dan sekali-kali bukanlah dia dari golongan orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan yang lain.
“Hari ini Kami telah lengkapkan agamamu, dan penuhkan nikmat-Ku kepadamu, dan meredhai untukmu Islam sebagai agamamu. Surah 5: al-Ma’idah Ayat 3
45. اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ، أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعاَلَمِيْنَ.
45. Ya Allah! sesungguhnya kami berada di waktu pagi bersama Engkau, demikian pula di waktu petang, dan di kala hidup dan di kala mati, dan hanya kepada-Mu lah tempat kebangkitan, kami berada di waktu pagi sedang kekuasaan tetap berada bagi Allah Tuhan seru sekalian alam.
Dari AbuDawud, diriwayatkan oleh Abu Malik; Rasulullah s.a.w. bersabda: “Apabila bangun pagi, bacalah: “Ya Allah, sesungguhnya kami berada di waktu pagi bersama Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan hari ini keterbukaannya, kemudahannya, cahayanya, keberkatanmya dan petunjuknya; dan perlindungan dari keaiban yang datang dengan nya dan sesudahnya.” Pada petang hari serupa juga.
46. اَللَّهُّمَ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذَا الْيُوْمِ فَتْحَهُ وَنَصْرَهُ وَنُوْرَهُ وَبَرَكَتَهُ وَهُداَهُ
46. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, pembukaannya, kemudahannya, cahayanya, berkatnya dan petunjuknya.
47. اَللَّهُمَّ إِنَّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذاَ الْيُوْمِ، وَخَيْرَ ماَ فِيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذاَ الْيُوْمِ وَشَرِّ مَا فِيْهِ.
47. Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebaikan hari ini, dan kebaikan apa yang ada di dalamnya, dan aku berlindung kepada-Mu daripada keburukan hari ini dan keburukan apa yang terdapat didalamnya.

48. اَللَّهُمَّ ماَ أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَـدٍ مِنْ خَلْقِكَ، فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ عَلَى ذَلِكَ.
48. Ya Allah, nikmat yang aku terima di pagi ini, atau yang di terima oleh salah seorang dari hamba-Mu, maka sumbernya hanyalah Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu, bagi-Mu lah pujian dan kepada-Mu kami bersyukur atas semuanya itu.
Dari Abu Dawud, diriwayatkan oleh Abu Malik; “Seorang bertanya Rasulullah s.a.w.: ‘Berilah kami suatu ayat yang boleh kami ulangi tiap pagi, petang dan apabila kami bangun dari tidur.’ Baginda suruh kami berdoa: "Ya Allah! Yang Mencipta Syurga dan dunia, Yang Mengetahui semua yang zahir dan batin, Engkaulah Tuhan sekian makhluk; para malaikat saksikan bahwa tiada tuhan selain-Mu, kami berlindung dengan-Mu dari keburukan diri kami dan dari bisikan syaitan yang menyekutukan Mu.”
49. سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِـهِ وَرِضَـى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِداَدَ كَلِمَاتِهِ. (ثلاثا)
49. Maha Suci Allah dan puji-pujian untukNya, sebanyak bilangan makhlukNya, sebanyak bilangan keridhaanNya, sebanyak timbangan ‘ArsyNya dan sebanyak tinta untuk menulis kalimatNya. (3X)
Diriwayatkan daripada Juwairiyah Ummil Mukminin r.a., bawahasanya Nabi s.a.w keluar dari rumahnya pada suatu pagi setelah habis sembahyang subuh sedang Juwairiyah masih di tempat sembahyangnya (berzikir), apabila beliau kembali ke rumah setelah menunaikan shalat Dhuha, beliau dapati Juwairiyah masih di tempat sembahyangnya lagi, lalu beliau bertanya: Apakah engkau masih lagi berkeadaan seperti aku tinggalkanmu tadi? Maka berkata Nabi s.a.w.: Bila aku meninggalkanmu tadi aku telah mengucapkan empat kalimah sebanyak 3 kali, jika ditimbang dengan apa yang engkau ucapkan sejak awal hari tadi niscaya ia lebih daripada apa yang engkau ucapkan, iaitu wirid yang disambung dengan”sebanyak bilangan ......”.
50. سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقِـهِ وَرِضَـى نَفْسِـهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِداَدَ كَلِمَاتِهِ. (ثلاثا)
50. Maha Suci Allah Yang Maha Agung dan puji-pujian untukNya, sebanyak bilangan makhlukNya, sebanyak bilangan keridhaan-Nya, sebanyak timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak bilangan kalimat-Nya. (3X)
51. سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَـاءِ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا بَيْنَ ذَلِكَ، سُبْحَـانَ اللهِ عَدَدَ مَا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
51. Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya dan Maha suci Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)
Diriwayatkan daripada Sa’ad bin Abu Waqqash r.a. bahawasanya dia bersama Rasulullah s.a.w. mendatangi seorang perempuan sedang pada kedua tangan perempuan itu ada biji (kurma) atau kerikil dihitungnya dalam tasbihnya, maka bersabda Rasulullah s.a.w.: Mahukah engkau aku memberitahumu sesuatu yang lebih mudah atau lebih utama buatmu? Lalu beliau menyambung dengan membaca wirid yang disambung seperti diatas ini
.
52. اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِكَ، اَلْحَمْدُ للهِ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
52. Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya dan segala puji bagi Allah sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)

53. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِـكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
53. Tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan tiada tuhan melainkan Allah, sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)
54. اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي السَّمَـاءِ، اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا خَلَـقَ فِي الأَرْضِ، اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِكَ، اللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ مَـا هُوَ خَـالِقٌ. (ثلاثا)
54. Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan Allah Maha Besar, sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)
Dari Al-Muwatta, diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesiapa yang membaca: “Tiada tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu baginya, kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu” dalam sehari sebanyak seratus kali, nescaya dia mendapat pahala sebagaimana memerdekakan sepuluh orang hamba. Dia juga diampunkan seratus kejahatan, dibuat untuknya benteng sebagai pelindung dari syaitan pada hari tersebut hingga ke petang. Tidak diganjarkan kepada orang lain lebih baik daripadanya kecuali orang tersebut melakukan amalan lebih banyak daripadanya. Manakala mereka yang berkata: “Maha suci Allah dan segala puji hanya bagi Allah”, dalam sehari sebanyak seratus kali nescaya terhapuslah segala dosanya sekalipun dosanya itu banyak seperti buih di lautan .
(i) Al-Habib Abibakar Sakaran didalam Hizbnya telah mengatakan bahawa pengucapan, “Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sekalian” ialah sebagai pintu menuju kepada Allah; dan kunci ke pintu itu ialah ucapan, “Tiada tuhan melainkan Allah”; dan pertahanannya ialah ucapan, “Tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung”
55. لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا خَلَقَ فِي الأَرْضِ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَـا بَيْـنَ ذَلِـكَ
لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ العَلِيِّ الْعَظِيْـمِ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ. (ثلاثا)
55. Tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, dan tiada kekuatan atau kuasa melainkan dengan izin Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung, sebanyak bilangan ciptaan-Nya. (3X)

56. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي السَّمَاءِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِي الأَرْضِ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا بَيْـنَ ذَلِـكَ،
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ نَبِيِّ الأُمِّي وَعَلَـى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ.
56. Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy (buta huruf) dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di langit, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di bumi, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya di antara keduanya, Ya Allah, limpahkanlah kurnia dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad yang Ummiy dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya sebanyak bilangan ciptaan-Nya.

57. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عَدَدَ كُلِّ ذَرَّةٍ أَلْفَ مَرَّةٍ. (ثلاثا)
57. Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, sebanyak bilangan zarah yang dicipta-Nya seribu kali. (3X)
58. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَـى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عَدَدَ ماَ هُوَ خَالِقٌ.
58. Tiada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nya lah Kerajaan, dan hanya bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya.

وَ فِي بَعْض النسخ زيادة واختـلاف في هذه التسبيحـات الأخيرة، فمن شاء فليعمل بها. فكلها واردة. اهـ.
وقد اختارها حفيد الْمؤلف الإمام علوي بن أَحْمد بن حسن الْحداد لأن الثابت في الأصل من هذه التسبيحات هو:
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ (مائة مرة)، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ (مائة مرة)
سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، وَلاَ إِلَهَ إِلاَ اللهُ، وَ اللهُ أَكْبَرُ. (مائة مرة)
(وَيَزِيدُ صَبَاحًا) لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْـدَهُ لاَ شَرِيْـكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْـكُ وَلَهُ الْحَمْـدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. (مائة مرة)
فمن عمل بِها فهو الأكمل. اهـ
Nota:
Jika dibaca pada waktu petang gantikanlah perkataan-perkataan yang di garis bawah itu seperti berikut:
وَيَقُولُ فِي الْمَسَاء بَدَل " أَصْبَحْتُ " - " أَمْسَيْتُ "
Di ayat 22, 23, 44 dan 45: “Pagi” digantikan dengan “Petang”.
وَبَدَل " اَلْنُشُوْرِ " - " اَلْمَصِيْرِ "
Di ayat 45 “kebangkitan” digantikan dengan “kembali”.
وَبَدَل " الْيَوْمِ " - " اللَّيْلِ "
Dan di dalam ayat 46 dan 47: “hari” digantikan dengan “malam”.
إنتهى الورد اللطيف

HIZIB NASR



Telah berkata Masyaikh Tareqat Al-Syazuliyyah, diantaranya Syeikhul Azhar, Imam Al-Akbar, Dr Abdul Halim Mahmud. Bahawasanya Hizib ini tidak boleh dibaca melainkan setelah mendapat keizinan daripada orang yang mempunyai keizinan untuk mengijazahkannya kepada orang lain.
Jangan dibaca Hizib ini dengan tujuan untuk memudharatkan dan menzalimi saudara seISLAM yang lain. Hendaklah Hizib ini dibaca dengan niat untuk membenteng diri, melindungi diri dan memohon perlindungan semata-mata daripada Allah SWT

Sejarah Hizb an-Nashr
Hizb an-Nashr Al telah terinspirasi oleh Shaykh Abu Hassan As-Shadhuli sekitar 800 tahun yang lalu. This Hizb ini disebut juga sebagai Hizb-Saif sebagai-shadhili (The ancaman shadhili). Ia ditulis pada saat Shaykh Abu Hassan telah berjuang melawan Crusaders, dipimpin oleh Raja Louis IX dari Perancis. The invading Crusaders mencuba untuk menakluk kota melalui Mansura.

Menjelang akhir hidupnya, Abul Hasan Shadhili pandangan mata mulai menjadi lemah. Maka perlahan-lahan ia kehilangan mata melihat tetapi tidak mencegah dia dari berjuang di garis depan dari peperangan al-Mansurah ketika pasukan Crusaders di bawah Raja Louis dari Perancis menyerang Misr (Mesir) pada 1250. Pada usianya sekitar 54 tahun.

Shaykh Abul Hasan dan banyak murid-muridnya (rohani murid-murid), dari teman-teman di antara 'ulama' (ulama) dan awliya (orang kudus Allah) setelah mendengar bahwa umat (masyarakat muslim) berada di bawah serangan, segera dilakukan mereka ke jalan al - Mansurah untuk berperang di garis depan atau mencari kebahagiaan surga sebagai balasan (an nasr aw al-Jannah).
Berikut ini menceritakan Shaykh Abul Hasan dari doa dari
The School of Shadhdhuliyyah, Juzu' 2:

Ia Louis IX, Raja Perancis, yang memimpin banyak tentara gabungan dari Crusaders. Keinginan dari Raja adalah untuk menurunkan dan menaklukkan Islam di akhir menentukan peperangan. Gabungan dari kekuatan-kekuatan Barat telah sepenuhnya siap untuk menyerang Misr (Mesir) dalam peperangan yang sering dibandingkan dengan Battle dari parit (ghazwatul kahndaq).

Shaykh yang memiliki kedalaman tulus mimpi (ru'ya) sebelum peperangan di mana ia diberikan visi yang sangat besar, yang luas pandangan ke langit, cahaya dari atasnya dan ia kaya dengan orang surgawi. Ketika ditanya dalam mimpi, yang ini termasuk, ia berkata, "Untuk Nabi Allah, damai dan berkat kepadanya." Pada waktu bagian dari mimpi Nabi berbicara kepada Shaykh Abul Hasan dan dia memberi nasihat. Raja Louis hilang meskipun tenteranya kuat dan dia ditangkap dalam peperangan di sebelah dengan ramai orang. Allah memberikan kemenangan umat Islam.

KHASIAT HIZB NASR:
1. Insya Allah sebagai pendinding diri, pembenteng diri dari kejahatan musuh-musuh islam sama ada sihir, dengki dan peperangan.
2. Insya Allah rasa takut akan dicabut, sehingga para mujahid tidak gentar dan tetap maju.
2. Insya Allah akan dikurangkan rasa sakit dan perihnya sakaratul maut, sebagai sebahagian kesyahidan
3. Insya Allah semua keluarga yang ditinggalkan mengikhlkaskan sang syahid
4. Insya Allah dimudahkan segala usaha untuk tujuan kebaikan.







حزب النصر
Hizb al-Nasr


اللهم بسطوة جبروت قهرك، وبسرعة إغاثة نصرك، وبغيرتك لانتهاك حرماتك، وحمايتك لمن احتمى بآياتك،
Allahumma bisatwati jabarouti qahrika, wa bisorati ighathati nasrika, wa bighayratika li ntihaki horumaika, wa himayatika liman ihtama bi ayatik.
O Allah, by the force of the absolute power with which You triumph, and the quickness of Your succour when You aid to victory, and Your jealousy at the violation of things You have made sacrosanct, and by Your protection of him who seeks safety in Your verses:


نسألك يا الله يا سميع يا قريب يا مجيب يا سريع يا منتقم يا شديد البطش يا جبار يا قهار يا من لا يعجزه قهر الجبابرة ولا يعظم عليه هلاك المتمردة من الملوك والأكاسرة أن تجعل كيد من كادنا في نحره ومكر من مكر بنا عائدا عليه، وحفرة من حفر لنا واقعا فيها ومن نصب لنا شبكة الخداع، اجعلها ياسيدي مساقا إليها ومصادا فيها وأسيرا لديها،
Nas'aloka ya Allah,ya Samee’o,ya Qareebo, ya Saree’o, ya Montaqimo, ya Shadeeda l-batshi, ya Jabbaro, ya Qahhar, ya man la yo’jizohu qahro l-jababirati mina l-molooki wa l-akasirah, an taj’ala kayda man kadana fi nahrihi, wa makra man mkara bina ‘a'idan ‘alayhi, wa hofrata man hafara lana waqi’an fiha, wa man nasaba lana shabakata l-khida’i j’alho ya sayyidi mosaqan fiha, wa mosadan fiha, wa 'aseeran ladayha.
I ask You, O Allah, O All-near, O All-hearing, O All-answering, O Ever-swift, O Vengeful, O Mighty of Assault: O Compeller, O Invincible, O You who are undeterred by the might of tyrants, and to whom the destruction of rebellious traitors, of kings and caesars, is very easy: make the trap of him who sets one for me cut his own throat; the plot of him who plots against me return against him; and make him who digs a pit for me fall in it himself; And he who spreads a web of treachery for me, make him, My Lord, driven to it and caught in it.


اللهم بحق كهيعص اكفنا هم العدا ولقهم الردا واجعلهم لكل حبيب فدا. وسلط عليهم عاجل النقمة في اليوم والغدا.
Allahomma bihaqqi Kaf ha ya ‘ayn sad ikfina hamma l-ida. Wa laqqihimo r-rada. Wa j’alhom likolli habibin fida. Wa sallit ‘alayhim ‘ajila n-naqmati fi l-yawmi wa l-ghada.
O Allah, by the right of Kaf Ha Ya ‘Ayn Sad relieve us of the worry of enemies, let them meet with death, make them the ransom of every beloved, and loose upon them a speedy vengence, day and night.


اللهم بدد شملهم. اللهم فرق جمعهم. اللهم أقلل عددهم. اللهم فل حدهم. اللهم اجعل الدائرة عليهم. اللهم وأوصل العذاب إليهم. اللهم أخرجهم عن دائرة الحلم. واسلبهم مدد الإمهال. وغل أيديهم وأرجلهم واشدد على قلوبهم ولا تبلغهم الآمال.
Allahomma baddid shamlahom. Allahomma farriq jam’ahom. Allahomma aqlil adadahom. Allahomma folla haddahom. Allahomma j’ali d-da'irata ‘alayhim. Allahomma awsili l-athaba ilayhim. Allahomma akhrijhom min da'irati l-hilm. Wa slobhom madada l-imhal. Wa gholla aydeehim wa arjolohom, wa shdod ‘ala qoloobihim, wa la toballighohomo l-a'amal.
O Allah, scatter their company; O Allah shatter their unity; O Allah, lessen their number; O Allah, blunt their edge; O Allah, turn fate against them; O Allah, unleash torment upon them; O Allah, banish them from the circle of clemency, and strip them of the benefit of postponement, and fetter their hands and feet, and blind their hearts, and give them no hope.


اللهم مزقهم كل ممزق مزقته لأعدائك انتصارا لأنبيائك ورسلك وأوليائك
Allahomma mazzikhom kolla momazzaqin mazzaqtaho li 'a’daaika n-tisaran li anbiya'ika wa rosolika wa awliya'k.
O Allah, rend them utterly to pieces, as You have rent Your enemies, to win the day for Your prophets, messengers and You beloved ones.


اللهم انتصر لنا انتصارك لأحبابك على أعدائك (3)
Allahomma n-tassir lana n-tisaraka li ahbabika ‘ala a’daa'ik. (3)
O Allah, give us the victory You give to those You love over Your enemies. (3)


اللهم لا تمكن الأعداء فينا ولا تسلطهم علينا بذنوبنا (3)
Allahomma la tomakkini l-a’daa'a fina, wa la tosallithom ‘alayna bi-thonoobina (3)
O Allah, do not let Your enemies defeat us, nor give them power over us because of our sins. (3)


حم، حم، حم، حم، حم، حم، حم
Ha Mim, Ha Mim, Ha Mim, Ha Mim, Ha Mim, Ha Mim, Ha Mim,
Ha Mim, Ha Mim, Ha Mim, Ha Mim, Ha Mim, Ha Mim, Ha Mim,


حم الأمر وجاء النصر فعلينا لا ينصرون
Homma l-amro wa ja'a n-nasro fa ‘alayna la yonsaroon.
The matter be done; the victory come; against us they shall not be helped.


حمعسق حمايتنا مما نخاف.
Hamim ‘Ayn Sin Qaf himayatona mimma nakhaf.
Ha Mim ‘Ayn Sin Qaf is our protection from what we fear.


اللهم قنا شر الأسواء ولاتجعلنا محلا للبلواء. اللهم أعطنا أمل الرجاء وفوق الأمل.
Allahomma qina sharra l-aswa'i, wa la taj’alna mahallan lil balwa. Allahomma a’tina amala r-raja'i wa fawqa l-amal.
O Allah, shield us from the evil of iniquities, and make us not a place of tribulation. O Allah, give us cause to hope, and more than hope.


يا هو يا هو يا هو
Ya hoo. Ya hoo. Ya hoo
O You, O You, O You,


يا من بفضله لفضله نسألك العجل العجل. إلهي، الإجابة الإجابة.
Ya man bifadhlihi lifadhlihi, nas'aloka l-‘ajala l-‘ajal. Ilahi l-'ijabata l-ijabah.
O You from whose favor we ask of His favor that it be fast, fast, fast. O my God, An answer, An answer.


يا من أجاب نوحا في قومه، يا من نصر إبراهيم على أعدائه، يا من رد يوسف على يعقوب. يا من كشف ضر أيوب. يا من أجاب دعوة زكريا. يا من قبل تسبيح يونس بن متى.
Ya man ajaba Nouhan fi qawmih, ya man nasara Ibrahim ‘ala a’daa'ih, ya man radda Yousofa ‘ala Ya’qoob, ya man kashafa dhorra Ayyoub, ya man ajaba da’wata Zakariyya, ya man qabila tasbeeha Younosa bni Matta.
O You who answered Noah about his people. O You who made Abraham triumphant over his foes. O You who reunited Joseph with Jacob. O You who lifted the affliction of Job. O You who answered the prayer of Zachariah. O You who accepted the praises of Jonah son of Amittai.


نسألك بأسرار هذه الدعوات أن تقبل ما به دعوناك، وأن تعطينا ما سألناك. أنجز لنا وعدك الذي وعدته لعبادك المؤمنين.
Nas'aloka bi-asrari hathihi d-da’awat an taqbala ma bihi da’awnak, wa an to’tiyana ma sa'alnak Anjiz lana wa’daka l-athi wa’adtaho li ‘ibadika l-mo'mineen.
O Allah, by the secrets of those supplications, beseech You to accept our supplications, and give us what we have asked, and keep Your promise You have given Your believing servants.


لا إله إلا أنت سبحانك إني كنت من الظالمين.
La ilaha illa anta, sobhanaka, inni konto mina dhalimeen.
“There is no god but You. Exalted is Your perfection; verily I was of the wrongdoers”


انقطعت آمالنا وعزتك إلا منك، وخاب رجاؤنا وحقل إلا فيك.
Inqata’at aamalona, wa izzatoka, illa mink. Wa khaba raja'ona, wa haqqoka, illa feek.
Our wishes come to nothing- I swear by Your might- except from You; and our hopes are dashed- I swear by Your right- except in You.


إن أبطأت غارة الأرحام وابتعدت، فأقرب الشيء منا غارة الله.
In abta'at gharato l-arahami wa bta’adat, fa aqrabo sh-shay'i minna gharato l-Lah.
If the rescue raid of kinsmen be slow and far off, the nearest thing to us is the rescue raid of Allah.


يا غارة الله جدي السير مسرعة في حل عقدتنا.
Ya gharata l-Lahi, jiddi s-sayra mosri’atan li halli ‘oqadatina.
O raid of Allah, fly with haste to end our plight.


يا غارة الله عدت العادون وجاروا ورجون الله مجيرا.
Ya gharata l-Lahi, ‘adati l-‘adoon wa jarou, wa rajawna l-Laha mojeera.
O raid of Allah, wrongdoers have assailed us and transgressed; and Allah we seek as protector.


وكفى بالله وليا وكفى بالله نصيرا.
Wa kafa bi l-Lahi waliyan wa kafa bi l-Lahi naseera.
And Allah suffices as friend; and Allah suffices as helper.


وحسبنا الله ونعم الوكيل
Wa hasbona l-Laho wa ni’ma l-wakeel.
“Allah suffices us and is best to rely on”


ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
Wa la hawla wa la qowata illa bi l-Lahi l-Aliyyi l-Adheem.
“There is no power or strength except through Allah, the High, the All-great”


سلام على نوح في العالمين
Salamon ‘ala Nouhin fi l-‘alameen.
Peace be with Noah among people.


استجب لنا آمين.
Istajib lana, ameen.
Answer us. Ameen.


فقطع دابر القوم الذين ظلموا والحمد لله رب العالمين
Fa qoti’a dabiro l-qawmi l-latheen dhalamoo, wa l-hamdo li-Lahi rabbi l-‘alameen.
“the wrongdoing folk were extirpated, and praise be to Allah Lord of the Worlds”


وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.
Wa salla l-Laho ‘ala sayyidina Mohammadin wa ‘ala aalihi wa sahbihi wa sallam.
Allah bless our lieglord Mohammad, and his folk and Companions, and truly give them peace.

Hizib Ikhfa' Imam Syadziliy

HIZIB IKHFA' ini adalah Berasal dari Al Imam ,Al-Wali, Al-Ghauts,Al-Ghutub Asy-Syeikh Abil Hasan Ali yang Terkenal dengan nama Syeikh Abul Hasan Asy-Syadzili r.a yang sudah terkenal di kalangan orang-orang Ahli hikmah dan Tarekat,

Hizib beliau ini sangat kuat untuk menghadapi Serangan Musuh,baik untuk menyerang dan bertahan,juga untuk pagar diri, keluarga dan tempat tinggal,juga sangat kuat untuk melontarkan serangan balik yang timbul dari manusia,jin,serta bala tenteranya,ertinya sebelum kejahatan itu sampai, ia sudah kembali menghantam kepada niat orang yang berbuat jahat kepadanya ini sangat menakutkan sekali.

Semoga Bermanfaat untuk menuju ketaqwaan kita taqarrub kepada Allah.

Untuk Itu Tatacaranya :

1. Puasa Sunah 3 atau 7 hari dengan ikhlasnya.
2.Selama Puasa Hizib dibaca disetiap sholat fardu paling sedikit ikhlasnya 3x dan sholat Hajat 40x. Ulangan,setelah selesai puasa di Baca minimum dijadikan wirid 3x subuh dan Maghrib.
3. Tawasulnya kepada Rosululloh,malaikat Muqorrobin,Para Sahabat Rusul,Qutb Auliya-i Syekh Abdus Salam Bin Masyis,Syekh Abul Hasan Asy-Syadzili,Syeikh Abul Abas Al-Marsi,Walisongo,kedua orang tua dan muslimin dan muslimat.
4.Hanya Untuk orang Dewasa.

HIZB IKHFA' berikut apabila di amalkan atau dibaca setiap hari maka setiap kejahatan yang datangnya dari manusia atau makhluk jin dan makhlus halus lainnya tidak akan berdaya, bahkan akan hancur dengan sendirinya dan semua bentuk kejahatan itu akan kembali pada pengirimnya.

Imam Abul Hasan al syadily yang mewariskan hizib ini sudah sangat terkenal dikalangan orang orang tarikat. Meski bacaannya cukup panjang sehingga susah untuk mengahfalnya, namun berkat dari Allah kerana setiap hari dibaca maka dengan sendirinya akan hafal juga.
حِزْبُ الإخْفَاءِ
{بسْمِ الله الرحْمن الرَّحيم}
احْتَجَبْتُ بنُورِ اللهِ الدائمِ الكاملْ.وتحَصَّنْتُ بحصْنِ الله القوىِّ الشَّامِل.ورَمَيْتُ مَن بغَى علىَّ بسهم الله وسَيْفِهِ القاتِلْ.
اللهم يا غالباً على أمرِهِ ويا قائِماً فوقَ خَلْقِهِ ويا حَائِلاً بيْنَ المرءِ وقلبِهِ.حُلْ بيني وبين الشيْطَانِ ونَزْغِهِ.
اللهم كُفَّ عَنىّ ألسِنَتَهُم واغلُلْ أيدِيَهُم وأرجُلَهُم واربِطْ على قُلُوبهم .واجعل بيني وبينهم سدَاً مِن نُورِ عَظمتِكَ وحجَاباً مِن قُوَّتِكَ وجُنْداً مِن سُلطانِك . إنك حيُّ قادِرٌ مُقتَدِرُ قهَّار
. اللهم اغشِ عَنّى أبصارَ الأشرار والظَّلَمَةِ حتى لا أُبالى بأبصارهم
. يكاد سنا بَرقِه يذهب بالأبصار.يُقلِّبُ الله الليل والنهار إن في ذلك لعِبرةً لأولي الأبصار.
بسم الله كهـيعص . بسم الله حـمـ عـسـق.
كماء ٍ أنْزَلناه مِن السماء فاختلط به نبات الأرض فأصبح هَشيماً تَذرُوهُ الرياح
.هو الله الذي لا إله إلا هو عالم الغيب والشَّهادة هو الرحمن الرحيم.
يوم الآزفة إذ القلوب لدى الحناجر كاظمين ما للظالمين مِن حَميم ولا شفيعٍ يُطاع.
عَلِمت نَفْسٌ ما أحْضَرَتْ فلا أُقسِمُ بالخُنَّسِ الجوار الكُنَّسِ والليل إذا عسعس والصبح إذا تنفسَّ.
ص والقرآن ذي الذِكرِ بَلِ الذين كَفَرُوا في عِزَّةٍ وشِقاق.
شاهِت الوجوه . شاهِت الوجوه.شاهِت الوجوه.
وعَمِيت الأبصارُ وكلَّتِ الألسن وَوَجِلَتِ القُلُوب
{جَعَلْتُ خَيرهم بين أعيُنَهُم وشرِّهُم تحت أقدامِهم وخاتَم سُليمان بين أكتافِهِم لا يسمعون ولا يُبصرون ولا ينطقون بحقِّ كهـيعـص.
فسيكفيهم الله وهو السميع العليم.فسيكفيهم الله وهو السميع العليم .فسيكفيهم الله وهو السميع العليم }3
{إنَّ وَليِّيَ الله الذي نَزَّلَ الكِتّاب وهو يتَوَلَّى الصَّالحين}(3)
{حَسْبيَ الله لا إله إلا هُوَ عليه توكلت وهُوَ رّبُّ العَرشِ العَظيم}(7)
.بل هو قرآن مَجيد في لوح مَحفوظٍ.
اللهم احفظني مِن فَوقي ومِن تَحْتي وعَن يَميني وعَن شِمالي ومِن خَلْفي ومِن أمامي ومِن ظاهِري ومِن باطِني ومِن بَعض ومِن كُلي وحُل بَيني وبين مَن يَحولُ بيني وبينك.يا ألله.يا ألله.يا ألله .ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العَظيم.وصلى الله على سيدنا محمد النبيِّ الأُميِّ وعلى آله وصَحْبِهِ وسَلّم تسليماً

HIZIB BARQI (HIZIB HALILINTAR)



Bait diatas adalah bacaan inti dari Hizib Barqi (Hizib Halilintar). Bacaan Hizib Barqi diambil dari bait-bait doa Jaljalut Sugro, yaitu bait ke 30 dan 31. Doa Jaljalut Sugro sendiri mengandung daya karomah yang luar biasa, doa ini tidak diturunkan kepada sembarang orang karena sifatnya yang sirr (rahsia). Terdapat 60 bait doa keramat yang masing-masing mempunyai fungsi yang berbeza.

Sebagian guru hikmah menambahkan bacaan syahadat sebelum bait inti dari Hizib Barqi. Sehingga bacaannya sebagai berikut:

Asyhadu allaa ilaaha illallaahu. Wa asyhadu anna muhammadar rasulullaahi.
Naruddu bikal a’daa-a minkulli wijhatin,
Wabil ismi narmihim minal bu’di bis syataat.
Fa anta raja’ii yaa ilaahii wasayyidii,
Fafarriq lamiimal jaysyi in ramaa bii gholat.

Artinya : Aku bersaksi bahwasanya tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwasanya nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Dengan nama-mu kami menolak musuh-musuh dari segala arah. Dengan nama Allah kami melempari mereka dari jauh dengan keceraiberaian. Engkau adalah tempat aku berharap, Ya Tuhanku dan Tuanku, maka cerai beraikanlah persatuan tentara (musuh), bila mereka bermaksud jahat kepadaku, maka mendidihlah mereka!!

Hizib ini sangat mahsyur untuk pertahanankan diri dan melumpuhkan musuh yang berniat jahat. Walau lafal hizibnya pendek dan simple tapi mengandung i khasiat yang dahsyat. Tentu semua itu terjadi bila atas kudrat Allah SWT. InsyaAllah, khasiatnya dapat menumbuhkan aura kewibawaan yang besar, dan mampu membuat musuh menjadi bisu, tuli, lumpuh dan buta sementara. Ertinya sekali digertak musuh terus lemas tak berdaya. Caranya dengan hafal bacaan Intinya dalam hati atau baca sebelum berhadapan dengan musuh.
Untuk menguasai Hizib Barqi secara sempurna memang memerlukan bimbingan langsung dari Guru Mursyid yang mampu. Harapannya semoga Ilmu ini boleh menjadi manfaat bagi diri anda dan orang-orang disekitar anda.

Demikian sedikit tentang Hizib Barqi, ilmu spiritual untuk mempertahankan diri ketika menghadapi musuh dan peperangan.Bukan digunakan untuk menganiaya orang lain. Kerana dikhuatiri jika digunakan dengan niat tidak baik, maka ilmu tersebut akan terpaling balik kepada diri kita sendiri..Nauzubillah..

Sumber : rasasejati.wordpress.com